Teori Mimesis dan Significant Form

Nama: Muhammad Fadhil

NPM: 202246500752

Kelas:R3J

Mata Kuliah: Filsafat Seni

Dosen: Dr. Sn. Angga Kusuma Dawami  M. Sn.


Analisis 3 Karya Menggunakan Teori Mimesis dan Teori SIgnificant Form





1.Lukisan Istriku dan Kebun Kecilnya karya A. Wibowo

    Menurut teori mimesis versi Plato karya tersebut meniru 6 figur wanita dengan beberapa posisi yang sedang melakukan aktivitas, dan bentuk-bentuk yang tampak, seperti pepohonan, salur-saluran daun, serta ranting yang berwarna biru, yang dihasilkan dari warna yang mendominasi lukisan tersebut antara lain warna hijau, biru, dan kuning.

Sedangkan menurut teori significant form, lukisan ini mengungkapkan suatu pengamatan dari pelukis secara menyeluruh, artinya menghadirkan keadaan istrinya dengan beberapa aktivitas yang ada dalam kebun kecilnya. Secara keseluruhan lukisan ini menunjukkan nuansa warna sejuk, antara lain warna hijau kekuningan dan warna tanah atau kecokelatan. Penempatan objek istri yang tersebar ke segala bidang tetap seimbang dan harmonis. Tarikan garis yang kuat menampilkan karakter atau kemampuan pelukis dalam mengungkapkannya.





2. Berkah karya Budiana

    Menurut teori mimesis versi Plato karya tersebut meniru figur manusia yang memiliki tubuh yang subur tanpa alas kaki. Lukisan tersebut menggambarkan sepasang suami istri dengan tubuh yang subur tanpa alas kaki sedang berusaha memboyong keempat orang anaknya yang terlihat subur pula dengan menggunakan sepeda ontel. 

Menurut teori significant form, lukisan ini  memvisualisasikan mitos "Banyak anak, banyak rezeki" dari sudut pandang yang berbeda eengan pengungkapan bentuk figur sebuah keluarga. Meskipun keluarga tersebut terlihat sederhana namun jelas mereka hidup berkecukupan terutama dengan masalah isi perut





3. Kakak dan Adik karya Basuki Abdullah

    Menurut teori mimesis versi Plato karya tersebut meniru figur 2 manusia merupakan kakak beradik, dimana sang kakak sedang menggendong adiknya

Menurut teori significant form, lukisan ini memunculkan emosi iba, yang bisa dilihat dari kakak dan adik dengan mimik wajah mereka yang memperlihatkan ritme kehidupan yang berat, serta terlihat jelas dari sorot mata kedua anak ini kehidupan yang sunyi, senyap, dan hampa.


Table Perbedaan

Karya

Dari Mimesis

Dari Significant Form

1.Lukisan Istriku dan Kebun Kecilnya karya A. Wibowo

Menurut teori mimesis versi Plato karya tersebut meniru 6 figur wanita dengan beberapa posisi yang sedang melakukan aktivitas, dan bentuk-bentuk yang tampak, seperti pepohonan, salur-saluran daun, serta ranting yang berwarna biru, yang dihasilkan dari warna yang mendominasi lukisan tersebut antara lain warna hijau, biru, dan kuning.

Sedangkan menurut teori significant form, lukisan ini mengungkapkan suatu pengamatan dari pelukis secara menyeluruh, artinya menghadirkan keadaan istrinya dengan beberapa aktivitas yang ada dalam kebun kecilnya. Secara keseluruhan lukisan ini menunjukkan nuansa warna sejuk, antara lain warna hijau kekuningan dan warna tanah atau kecokelatan. Penempatan objek istri yang tersebar ke segala bidang tetap seimbang dan harmonis. Tarikan garis yang kuat menampilkan karakter atau kemampuan pelukis dalam mengungkapkannya.

2. Berkah karya Budiana

Menurut teori mimesis versi Plato karya tersebut meniru figur manusia yang memiliki tubuh yang subur tanpa alas kaki. Lukisan tersebut menggambarkan sepasang suami istri dengan tubuh yang subur tanpa alas kaki sedang berusaha memboyong keempat orang anaknya yang terlihat subur pula dengan menggunakan sepeda ontel.

Menurut teori significant form, lukisan ini memvisualisasikan mitos "Banyak anak, banyak rezeki" dari sudut pandang yang berbeda eengan pengungkapan bentuk figur sebuah keluarga. Meskipun keluarga tersebut terlihat sederhana namun jelas mereka hidup berkecukupan terutama dengan masalah isi perut

3. Kakak dan Adik karya Basuki Abdullah

Menurut teori mimesis versi Plato karya tersebut meniru figur 2 manusia merupakan kakak beradik, dimana sang kakak sedang menggendong adiknya

Menurut teori significant form, lukisan ini memunculkan emosi iba, yang bisa dilihat dari kakak dan adik dengan mimik wajah mereka yang memperlihatkan ritme kehidupan yang berat, serta terlihat jelas dari sorot mata kedua anak ini kehidupan yang sunyi, senyap, dan hampa.




Kesimpulan

    Teori mimesis adalah teori yang menganggap semua karya seni sebagai tiruan alam atau kehidupan. Plato berpendapat bahwa segala yang ada di dunia ini sebenarnya hanya merupakan tiruan dari kenyataan tertinggi yang berada di dunia gagasan. Dalam dunia gagasan, ada gagasan mengenai manusia. Di dalam dunia gagasan, semua manusia yang ada di dunia ini (manusia nyata) adalah tiruan dari manusia yang ada di dunia gagasan tersebut. Demikian pula benda-benda yang ada di dunia: bunga, pohon, meja, kursi, dan lain sebagainya dianggap sebagai tiruan dari dunia gagasan mengenai hal-hal tersebut. Oleh karena itu, ketika seorang penyair atau pelukis menggambarkan mengenai pohon atau bunga dalam karyanya, dia hanyalah menggambarkan tiruan dari sebuah tiruan. Aristoteles juga mengambil teori mimesis Plato yakni seni menggambarkan kenyataan, tetapi dia berpendapat bahwa mimesis tidak semata-mata menjiplak kenyataan melainkan juga menciptakan sesuatu yang baru karena 'kenyataan' itu tergantung pula pada sikap kreatif orang dalam memandang kenyataan. Teori significant form adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk visual dalam seni memiliki nilai estetika yang terpisah dari nilai-nilai representasionalnya. Menurut Clive Bell, bentuk visual dalam seni memiliki kemampuan untuk membangkitkan emosi estetika pada penontonnya tanpa harus bergantung pada representasi objek-objek alam atau kehidupan manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Seni bagi Diri Sendiri